Ciptaan : Wijana Pramestia
Diceritakan jauh dalam belantara terdapat banyak sekali hewan didalamnya dengan berbagai cerita kehidupan mereka yang unik dang bisa kita saksikan, seperti cerita tentang kawanan semut hitam yang selalu bekerja bersama dalam membangun sarang mereka, mereka selalu bekerja keras dalam kesehariannya.
Baca juga : sikepik penari
Dikabarkan ketika satu semut yang terpisah dari kawannya disaat mencari ranting dan daun kering untuk membangun istana kesayangannya, karena saking semangatnya dia mencari bahan yang digunakan untuk sarangnya dia pun tersesat dan tidak tahu jalan untuk kembali.
"Aduuuh dimana ini??saking jauhnya aku mencari daun kering sampai terpisah dengan kawananku" ujar sang semut sembari membawa daun kering yang telah dia kumpulkan, dia terus berjalan tanpa lelah mencari jalan untuk kembali ke kawanannya selain itu dia pun membawa daun yang ukurannya dua kali lipat dari badannya sendiri, makin dia melangkah bukannya kawanan yang dia temukan namun malah makin jauh kedalam hutan yang sangat luas, dia menengok kanan dan kiri, dia mulai bingung dan hampir hilang semangat untuk melanjutkan perjalanannya, namun dia teringat akan kawan-kawanya yang lain yang selalu semangat membangun sarangnya, dia pun bangkit dan melangkahkan kakinya dengan beban berat pada tubuhnya.
Baca juga : kisah ulat dan lebah
"Aku harus tetap berusaha, teman-temanku pasti sedang menungguku, aku ga boleh putus asa" dengan semangat yang luar biasa sang semut kembali pada perjalanannya, semakin dia berjalan makin banyak pula hal yang dia temui di dalam hutan.
Pada pertengahan hutan dia bertemu dengan seekor katak yang sedang ada di pinggir sungai, dia pun berusaha untuk bertanya kepada sang katak untuk memberi tahu arah dan tujuan sang semut untuk kembali ke sarangnya.
"Hai katak maukah kau menolongku??aku tersesat dari kawananku dan aku tidak tahu jalan pulang, apa kamu tahu kemana jalan menuju sarang semut di belantara ini?"
Katak yang mendengar suara semut langsung meliriknya, dalam pikirnya semut ini akan ku makan, namun sang katak yang jahat ini berpikir jika dia langsung menerjangnya maka sang semut akan lari dan dia tidak akan mendapatkan santapannya, dia pun berusaha menyesatkan sang semut kedalam hutan yang lebih jauh agar dia kelelahan dan membuat katak mudah untuk memangsanya.
"Ooh sarang semut ya, aku tahu jalan menuju ke sana, coba kamu terus berjalan lagi ke arah dalam hutan nanti kamu pasti menemukannya, dari sini lurus aja terus mut" ujar sang katak.
Semut yang mendengar perkataan sang katak pun melaju melangkahkan kakinya mengikuti saran dari sang katak, dan dibelakang semut katak mengendap-endap mengikuti sang semut menunggu kesempatan untuk memangsanya.
Semakin jauh melangkah semut semakin masuk jauh dari sarangnya, namun sang semut tidak pernah berhenti karena dalam hatinya ada semangat yang sangat besar yang membuatnya tidak pernah lelah, dia terus berjalan menyusuri hutan sampai pada suatu tempat yang dia sendiri merasa takut, tempat tersebut yaitu sarang ular.
"Astaga ini kan sarang ular, aduh gimana ini" gumam sang semut sembari terdiam, sang katak yang mengikutinya melihat semut terdiam dan dia pun berpikir kalau semut sudah kelelahan
"Nah dia sudah lelah nampaknya, ini kesempatanku" karena kerakusannya tanpa pikir panjang katak melompat menerjang ke arah semut yang berada di depan sarang sang ular. Namun alangkah kagetnya dia karena saat dia melompat tubuhnya langsung di sambar sang ular yang ada di dalam sarangnya.
"Haaaaaaap" sang katak langsung dimangsa oleh sang ular. Sang semut ketakutan melihat sang ular keluar dari sarangnya dia memohon kepada sang ular agar tidak memangsanya.
"Jangan mangsa aku ular aku mohon, aku hanya ingin kembali ke kawanan ku" pinta sang semut pada sang ular, sang ular yang telah kenyang memangsa sang katak pun tertawa.
" hahahaha, tentu tidak semut aku tak makan semut, lagipula aku sudah memakan katak yang akan memangsa mu tadi" ucap sang ular
"Katak?? Maksudmu katak sungai yang memberitahuku jalan kemari?" Tanya sang semut
"Hahaha dia ingin membuat mu lelah agar dapat memangsamu namun kamu malah membawanya kepadaku, aku ucapkan terima kasih untuk makan siang yang engkau bawa padaku" ucap sang ular.
"Jadi dia menipuku?" Tanyanya lagi
"Nampaknya begitu,nah sebagai ucapan terimakasih untuk makan siangnya naik lah ke tubuh ku akan ku antar kamu ke sarangmu yang sebenar-benarnya" ajak sang ular.
Sang ular pun membawa sang semut menuju kembali kepada kawanannya dengan selamat, didekat sarang sang semut ularpun berpisah dengan sang semut, dengan semangat yang luar biasa sang semut pun dapat kembali membawa bahan untuk membuat sarang pada kawanannya. Tamat.
Baca juga :: ayam jantan dan kerbau pemalas
0 comments